Ketika orang-orang membicarakan mengenai menyelam di Bali, biasanya tidak membutuhkan waktu lama untuk membahas topik tentang Mola-Mola yang terkenal.
Ada Apa dengan Nama yang Aneh Tersebut?
Ikan matahari di Bali sudah lama disebut dengan Mola-Mola dan nama ini secara ilmiah sudah umum digunakan di seluruh Bali. Tetapi identifikasi ini tidaklah tepat dan ikan matahari yang biasa ditemukan di sekitar Penida dan Lembongan faktanya adalah Mola Ramsayi – ikan matahari kepala tonjol, dinamakan karena adanya tonjolan yang dangkal di area kepala.
Penjelasan lebih lanjut, ini pertama kali ditemukan pada tahun 2017 bahwa spesies ini ternyata sudah dijelaskan pada tahun 1839 sebagai Mola Alexandrini, tetapi kemudian dilupan – hingga saat ini. Mengacu pada penjelasan formal yang pertama, ikan matahari di Bali ini sekarang sudah diidentifikasi dengan benar sebagai Mola Alexandrini – walaupun para penyelam lokal kemungkinan akan selalu menyebut mereka sebagai Mola-Mola.
Mola sebenarnya merupakan terjemahan dari “batu gerinda”, karena ikan ini mengingatkan pada bentuk tertentu. Nama ikan matahari sendiri berasal dari kebiasaan dari ikan ini yang suka berjemur di permukaan. Dalam berbagai bahasa lainnya (Spanyol, Jerman, Belanda, Perancis, Italia, Rusia, …) nama ini mengacu pada bentuk badan ikan yang seperti bentuk bulan, dan sebenarnya diterjemahkan menjadi “ikan-bulan”.
Dalam bahasa Jerman, ikan ini juga dikenal sebagai “kepala-berenang” (“Schwimmender Kopf”).
Famili Molidae termasuk dalam ordo Tetraodontiformes, yang termasuk ikan buntal, ikan landak dan filedish. Tetapi ikan matahari tidak memiliki racun apapun.
Di Mana Mola Alexandrini Ditemukan?
Ikan berbentuk aneh ini ditemukan di belahan bumi selatan dimana ia menghabiskan sebagian besar waktunya di perairan dalam dan karena itu jarang dijumpai oleh para penyelam. Di sekitar pulau kami, ikan yang mengagumkan ini naik ke permukaan untuk menghangatkan diri dan membersihkan parasit yang ada di tubuhnya dengan bantuan ikan yang hidup di area terumbu karang (bahkan termasuk burung laut) yang dapat ditemukan disini.
Menyelam di Bali, kita dapat menjumpai mereka ada di sekitar perairan pulau Nusa Penida dan menyelam di Padangbai (khususnya di lokasi menyelam Gili Tepekong dan Gili Mimpang).
Apa yang Istimewa dari Mola Alexandrini?
Seperti satwa laut lainnya yang jarang terlihat, ada sensari tersendiri saat meilhat ikan ini. Mola juga merupakan ikan bertulang terberat di planet ini: salah satu yang berbentuk aneh dan salah satu yang terbesar! Bagi penggemar ikan besar, tidak ada buku catatan yang terasa lengkap tanpa melihat Mola! Ikan besar ini dapat mencapai ukuran 3-4 meter dhitung dari ujung sirip satu ke ujung sirip lainnya, yang pasti membuat mereka menjadi bagian dari 5 satwa laut terbesar bersama dengan hiu paus, hiu martil, dugong dan tentu saja pari Manta.
Kapan Waktu Terbaik untuk Melihat Mola-Mola?
Temperatur air di Bali biasanya turun pada bulan pertengahan Juni/awal Juli sampai dengan pertengahan Oktober/awal Nopember. Karena itu, bulan-bulan tersebut merupakan bulan terbaik setiap tahunnya untuk melihat ikan matahari.
Kami memiliki pemandangan yang paling konsisten pada bulan Juli dan Agustus dimana kami bisa menjumpai mereka hampir setiap harinya.
Anda masih bersertifikat Open Water dan ingin pergi ke kedalaman 18m? Lakukan kursus Open Water Lanjutan PADI bersama kami. Setelah menyelesaikannya anda akan memiliki sertifikat untuk menyelam sampai ke kedalaman 30m. Kursus ini hanya membutuhkan dua hari dan satu dari dua hari tersebut anda akan menyelam di Nusa Penida dan memiliki kesempatan untuk melihat ikan matahari ini secara langsung.
Jika anda merencanakan untuk menyelam di Bali atau mecoba keberuntungan anda untuk menjumpai ikan matahari yang terkenal ini, hubungi kami.